Jakarta: Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail mendorong kolaborasi lebih kuat antara Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) serta Dinas Kebudayaan (Disbud) untuk mengangkat kembali Budaya Betawi melalui sektor pariwisata. Menurutnya, pengenalan budaya asli Jakarta ini kepada wisatawan lokal maupun mancanegara belum dilakukan secara masif, padahal potensinya besar.
Ismail menekankan pentingnya sinergi antar-SKPD dalam mengembangkan kesenian dan pariwisata Betawi. Ia mencontohkan gagasan penyediaan ruang khusus di lobi hotel untuk menampilkan pertunjukan lenong, topeng belantek, tanjidor, rebana biang, ondel-ondel, dan tari tradisional Betawi. Strategi ini dianggap dapat memperkuat promosi Budaya Betawi sekaligus mendukung Peraturan Daerah No 4/2015 tentang Pelestarian Budaya Betawi.
Selain pertunjukan seni, Ismail menekankan pentingnya memperbanyak penjualan cinderamata dan kuliner khas Betawi di tempat wisata, hotel, dan perkantoran. Produk seperti kaus dengan ikon Betawi, gantungan kunci ondel-ondel, serta kuliner bir pletok, kerak telor, dan kue cucur diharapkan mudah ditemukan untuk memperkuat identitas budaya kota.
Meski potensinya besar, Ismail menilai promosi Budaya Betawi di Jakarta masih jauh dari ideal dan memerlukan langkah nyata agar budaya asli ibu kota ini semakin dikenal baik di tingkat nasional maupun internasional. Dikutip dari Metrotvnews.com
