Jakarta – Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2026 akan lebih baik dibandingkan 2025. Menurutnya, hampir seluruh risiko ekonomi telah diantisipasi sehingga prospek ekonomi tetap positif.
“Hampir seluruh risiko pertumbuhan tahun depan sudah dikelola dan diserap tahun ini. Jadi, risiko yang akan muncul sudah di-price-in dalam tingkat suku bunga, harga-harga, dan nilai tukar rupiah,” ujar Airlangga dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia pada Jumat (29/11/2025).
Beberapa indikator yang menunjukkan perbaikan ekonomi adalah meningkatnya konsumsi rumah tangga dengan Mandiri Spending Index di angka 312 dan investasi dari Januari hingga September 2025 yang mencapai Rp1.434 triliun, tumbuh 13,7 persen secara tahunan. Airlangga menambahkan bahwa keberadaan Danantara akan semakin memperkuat peran investasi.
Dari sisi moneter, Bank Indonesia telah memangkas suku bunga sebesar 125 basis poin sepanjang 2025, menurunkan BI Rate menjadi 4,75 persen. Langkah ini mendorong penyaluran kredit usaha dan menjaga inflasi tetap terkendali. Menurut Airlangga, kondisi ini menghadirkan upside risk yang dapat meningkatkan daya saing ekonomi.
Dengan baseline pertumbuhan ekonomi 5,4 persen, Airlangga optimistis ekonomi Indonesia akan lebih baik tahun depan. Optimisme serupa disampaikan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, yang menilai pertumbuhan ekonomi 2026 berpotensi mencapai 6 persen.
Pemerintah akan mengoptimalkan program yang ada dan memperbaiki iklim investasi agar sektor swasta dapat berkontribusi lebih maksimal. Purbaya menekankan bahwa target 6 persen realistis jika lingkungan investasi terus didukung. Dikutip dari RRI.co.id
